Menu
![Tanah Tanah](https://3.bp.blogspot.com/-vFDQTjM5mmQ/UADN0LV0FOI/AAAAAAAAEvs/LB3h0UCze1M/s1600/hlm%2Bawal_dwawi%2Bcrp%2Bre.jpg)
Babad Tanah Jawi ini memiliki banyak versi. Menurut ahli sejarah Hoesein Djajadiningrat, kalau mau disederhanakan, keragaman versi itu dapat dipilah menjadi dua kelompok. Pertama, babad yang ditulis oleh Carik Braja atas perintah Sunan Paku Buwono III. Tulisan Braja ini lah yang kemudian diedarkan untuk umum pada 1788. Sementara kelompok kedua adalah babad yang diterbitkan oleh P. Adilangu II dengan naskah tertua bertanggal tahun 1722.
Perbedaan keduanya terletak pada penceritaan sejarah Jawa Kuno sebelum munculnya cikal bakal kerajaan Mataram. Kelompok pertama hanya menceritakan riwayat Mataram secara ringkas, berupa silsilah dilengkapi sedikit keterangan, sementara kelompok kedua dilengkapi dengan kisah panjang lebar.
Babad Tanah Jawi telah menyedot perhatian banyak ahli sejarah. Antara lain ahli sejarah HJ de Graaf. Menurutnya, apa yang tertulis di Babad Tanah Jawi dapat dipercaya, khususnya cerita tentang peristiwa tahun 1600 sampai zaman Kartasura pada abad ke-18. Demikian juga dengan peristiwa sejak tahun 1580 yang mengulas tentang kerajaan Pajang. Namun, untuk cerita setelah era itu, de Graaf tidak berani menyebutnya sebagai data sejarah karena terlalu sarat dengan campuran mitologi, kosmologi, dan dongeng.
Selain Graaf, Meinsma berada di daftar peminat Babad Tanah Jawi. Bahkan pada tahun 1874, dia menerbitkan versi prosa yang dikerjakan oleh Kertapraja. Meinsma mendasarkan karyanya pada babad yang ditulis Carik Braja. Karya Meinsma ini lah yang banyak beredar hingga kini.
Menjelang Perang Dunia II, Balai Pustaka juga menerbitkan berpuluh-puluh jilid Babad Tanah Jawi dalam bentuk aslinya. Asli sesungguhnya karena dalam bentuk tembang dan tulisan Jawa.
Perbedaan keduanya terletak pada penceritaan sejarah Jawa Kuno sebelum munculnya cikal bakal kerajaan Mataram. Kelompok pertama hanya menceritakan riwayat Mataram secara ringkas, berupa silsilah dilengkapi sedikit keterangan, sementara kelompok kedua dilengkapi dengan kisah panjang lebar.
Babad Tanah Jawi telah menyedot perhatian banyak ahli sejarah. Antara lain ahli sejarah HJ de Graaf. Menurutnya, apa yang tertulis di Babad Tanah Jawi dapat dipercaya, khususnya cerita tentang peristiwa tahun 1600 sampai zaman Kartasura pada abad ke-18. Demikian juga dengan peristiwa sejak tahun 1580 yang mengulas tentang kerajaan Pajang. Namun, untuk cerita setelah era itu, de Graaf tidak berani menyebutnya sebagai data sejarah karena terlalu sarat dengan campuran mitologi, kosmologi, dan dongeng.
Selain Graaf, Meinsma berada di daftar peminat Babad Tanah Jawi. Bahkan pada tahun 1874, dia menerbitkan versi prosa yang dikerjakan oleh Kertapraja. Meinsma mendasarkan karyanya pada babad yang ditulis Carik Braja. Karya Meinsma ini lah yang banyak beredar hingga kini.
Menjelang Perang Dunia II, Balai Pustaka juga menerbitkan berpuluh-puluh jilid Babad Tanah Jawi dalam bentuk aslinya. Asli sesungguhnya karena dalam bentuk tembang dan tulisan Jawa.
![Jawi Jawi](http://3.bp.blogspot.com/-JpyRcY_pnrA/UAdVoaIMLAI/AAAAAAAAEyM/5_ZmVoABpCI/s1600/new-1%2Bre.jpg)
LIB Complete Babad Tanah Jawi Softcover Wl Olthof - Book PDF. Review 1: terjemahan dari buku punika serat babad tanah jawi wiwit. Adi Deswijaya. Kajian Stilistika Babad Tanah Jawi Jilid 1-5 Karya Raden Ngabehi Yasadipura I. Pembimbing I: Prof. Sumarlam, M.S., II: Dr. Tri Wiratno, M.A. Program Studi Linguistik, Minat Utama Deskriptif, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kajian stilistika ini merupakan analisis kekhasan pemakaian bahasa di dalam Babad Tanah Jawi Jilid 1-5 karya.